image

image

Rabu, 23 Januari 2013

LELAKI SEJATI

LELAKI BERHATI EMAS

Hanya lelaki mulia yang memuliakan wanita dan hanya lelaki mulia yang datang atas nama kemuliaan PERNIKAHAN, bukan pacaran...

“Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah, cinta diantara keduanya akan berakhir dengan sikap, saling membenci dan bermusuhan...

Karena bila keduanya telah merasakan kenikmatan dan cita rasa cinta, tidak boleh tidak akan timbul keinginan lain yang tidak diperoleh sebelumnya.” (Ibnu Al-Qoyyim)

Islam memuliakan wanita. Tak mengizinkan sembarang pria menyentuhnya...

Tak dibenarkan berpacaran agar tak mudah dipermainkan...

Diwajibkan menjaga auratnya agar terhindar dari pelecehan...

Namun pada kenyataannya, banyak muslimah yang lebih memilih sembarangan disentuh, sembarangan mengumbar nafsu cinta, dan sembarangan mengumbar auratnya…

Bahagiakah?

Pikirkan wahai perempuan...

Bagaimana bisa dirimu akan dipertahankan oleh laki-laki bila dengan mudah dan murahnya tiap kali kau berpindah tangan, kali itu juga kau dengan mudah dijamah...

Duhai saudari muslimah ku...

Biarlah suamimu saja yang dapat melihat indahnya tubuhmu dan cantiknya wajahmu, janganlah kau biarkan lelaki yang belum halal untukmu menikmati indahnya anugerah dari Allah...

Duhai saudari muslimahku...

Janganlah berbuka sebelum waktunya...

janganlah memanen sebelum masanya...

Tutupilah seluruh tubuhmu dengan pakaian taqwa karena itu lebih baik bagimu...

Lebih memuliakanmu...

Begitulah titah Rabb Mu.

Rabu, 09 Januari 2013

ღ☆ღ♥Bismillahirrahmanirrahiim...

❤☆•☆•Assalamu'alaikum`warahmatullahi`wabarakatuh•☆




♥♥※::~.::※::※::~::※♥♥
Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



" KEBAIKAN "

“Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatat baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari sang surya akan memintakan ampunan baginya, dan Allah mengangkat seribu derajat untuknya.”(HR. Abu Mansur, dalam kitab Masnadil Firdaus)

"Bila seorang isteri (istiqomah) mendirikan sholat lima waktu (ikhlas karena Allah) dan berpuasa bulan Ramadhan dan memelihara kehormatannya (tidak berzina, tidak berkhianat) dan mentaati suaminya, maka diucapkan kepadanya: Masuklah Surga dari pintu surga mana saja yang kamu kehendaki."(Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani)

Buah Kebeningan Hati



Sahabat fillahku,,,,,
sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata qolbunya menjadi bening, jernih, bersih, dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki qolbu yang tertata, terp
elihara, dan terawat dengan sebaik-baiknya.

Karena selain senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang dilakukan.

Betapa tidak, orang yang hatinya tertata dengan baik, wajahnya akan jauh lebih jernih. Bagai embun menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yang cerah lalu terpancari sejuknya sinar mentari pagi; jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan. Tidak berlebihan jika setiap orang akan merasa nikmat menatap pemilik wajah yang cerah, ceria, penuh sungging senyuman tulus seperti ini.

Begitu pula ketika berkata, kata-katanya akan bersih dari melukai, jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya, subhanallah. Setiap butir kata yang keluar dari lisannya yang telah tertata dengan baik ini, akan terasa sarat dengan hikmah, sarat dengan makna, dan sarat akan mamfaat. Tutur katanya bernas dan berharga. Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk senantiasa membahagiakan orang lain.

Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati, buah dari kemampuannya menata qolbu. Detak jantung menjadi terpelihara, tekanan darah terjaga, ketegangan berkurang,dan kondisi diri yang senantiasa diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lebih sehat, lebih segar, dan lebih fit. Tentu saja tubuh yang sehat dan segar seperti ini akan jauh lebih memungkinkan untuk berbuat banyak kepada umat.

Orang yang bening hati, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, sama sekali tidak terlintas dibenaknya. Waktu baginya sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk hal-hal yang tidak berharga? Sungguh suatu kebodohan yang tidak terkira. Karenanya dalam menjalani setiap detik yang dilaluinya ia pusatkan segala kemampuannya untuk menyelesaikan setiap tugas hidupnya.

Tak berlebihan jika orang yang berbening hati seperti ini akan lebih mudah memahami setiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran. Subhanallah, bening hati ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari kemampuan akal pikirannya.

Walhasil, orang yang telah tertata hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tidak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan.

Hatinya yang bersih membuat terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan penuh dengan kesantunan. Siapapun yang berjumpa akan merasa kesan yang mendalam, siapapun yang bertemu akan memperoleh aneka mamfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi buah kenangan yang tak mudah dilupakan.

Dan, Subhanallah, lebih dari semua itu, kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah menjadi luar biasa mamfaatnya. Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut-Nya setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram. Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allah, ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat. Begitu pula do’a-do’anya menjadi luar biasa mustajabnya. Mustajabnya do’a tentu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya. Dan yang paling luar biasa adalah karunia perjumpaan dengan Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak, Allahu Akbar!!!


Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih?

Silahkan bandingkan dengan orang yang berperilaku sebaliknya; berhati busuk, semrawut, dan kusut masai. Wajahnya bermuram durja, kusam, dan senantiasa tampak resah dan gelisah. Kata-katanya bengis, kasar, dan ketus. Hatinya pun senantiasa dikotori buruk sangka, dendam kesumat, licik, tak mau kompromi, mudah tersinggung, tidak senang melihat orang lain bahagia, kikir, dan lain-lain penyakit hati yang terus menerus menumpuk, hingga sulit untuk dihilangkan. Tak berlebihan bila perilakunya pun menjadi hina dan nista, jauh dari perilaku terhormat, lebih dari itu, badannya pun menjadi mudah terserang penyakit.

Penyakit buah dari kebusukan hati, buah dari ketegangan jiwa, dan buah dari letihnya pikiran diterpa aneka rona masalah kehidupan. Selain itu, akal pikirannya pun menjadi sempit dan bahkan lebih banyak berpikir tentang kezhaliman.

Oleh karenanya, bagi orang yang busuk hati sama sekali tidak ada waktu untuk bertambah ilmu. Segenap waktunya habis hanya digunakan untuk memuntahkan ketidaksukaannya kepada orang lain. Tidak mengherankan bila hubungan dengan Allah SWT pun menjadi hancur berantakan, ibadah tidak lagi menjadi nikmat dan bahkan menjadi rusak dan kering. Lebih rugi lagi, ia menjadi jauh dari rahmat Allah. Akibatnya pun jelas, do’a menjadi tidak ijabah (terkabul), dan aneka masalah pun segera datang menghampiri, naudzubillaah (kita berlindung kepada Allah).

Ternyata hanya kerugian dan kerugian saja yang didapati orang berhati busuk. Betapa malangnya. Pantaslah Allah SWT dalam hal ini telah mengingatkan kita dalam sebuah Firman-Nya : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Q.S. Asy-Syam [91] : 9 – 10).

Ingatlah sahabatku, hidup hanya satu kali dan siapa tahu tidak lama lagi kita akan mati. Marilah kita bersama-sama bergabung dalam barisan orang-orang yang terus memperbaiki diri, dan mudah-mudahan kita menjadi contoh awal bagaimana menjadikan hidup indah dan prestatif dengan bening hati, Insya Allah :)

NILAI DIRI KAUM PRIA

,,,,,,^_^

Pria terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan raut wajahnya, melainkan yang paling menawan keimanan dan budi pekertinya..

Pria terjantan di hadapan wanita bukanlah yang paling berani mengungkap kata cinta, melainkan yang paling berani menemui wali sang hawa untuk meminangnya..

Pria teromantis di hati wanita bukanlah yang paling mesra mengungkap kata cinta, melainkan yang berani mempertanggung jawabkan kata cinta di hadapan Allah dengan berazam untuk menghalalkannya..

Pria tergagah di hadapan wanita bukanlah yang paling kekar tubuhnya, melainkan yang mampu bertanggungjawab menopang keluarga..

Pria terkaya di angan wanita bukan terbanyak hartanya, melainkan yang kaya hatinya sehingga pandai bersyukur atas karunia-Nya..

Pria terpandai di benak wanita bukanlah yang paling banyak ilmunya, melainkan yang paling peduli untuk membimbing kepada jalan yang diridhoi-Nya..

Pria paling dermawan di hadapan wanita bukanlah yang paling banyak sedekahnya, melainkan yang paling perhatian memenuhi kewajiban keluarga..

Saudariku, sejatinya nilai diri kaum pria bukan hanya karena tampan, jantan, romantis, gagah, kaya, pandai dan dermawan, namun sejauh mana ia mampu mengasah keimanan dan perilakunya agar lebih menawan. Kaum pria begitu berharga jika ia mampu mempertanggungjawabkan segala ucapan dan perbuatan di hadapan Allah yang maha menyaksikan